Saat aku menjadi aku, dan kamu menjadi kamu, semuanya
semakin terasa jauh, semuanya terasa lain, tak seperti dulu saat aku dan kamu
menjadi kita yang menyatu, saling mengerti, mengalah salah satu, tak
berpendapat masing-masing seperti sekarang.
Meskipun rasa sayang masih ada, masih ada rasa mau
memperjuangkan dan memperbaiki. Tapi semua jadi percuma saat itu dilakukan
hanya oleh satu orang. Percuma klo udah ga ada rasa percaya. Akhirnya aku
menyerah.. aku lelah... aku ga mau menyakiti diri sendiri. Aku cuma ingin
sendiri untuk saat ini, mencoba berdamai dengan diri sendiri, mengambil hikmah
dari kejadian ini. Ga mau memikirkan ini salah siapa, introspeksi diri.
Percuma aku mempertahankan, meskipun masih sayang banget
tapi klo udah ga ada rasa percaya ya percuma, percuma juga klo hati dia udah
bukan buat aku. Jalan satu-satunya ya dengan pisah.. Percaya saja, jodoh ga
akan kemana. Klo dia emang jodoh aku pasti kita bisa bareng lagi gimanapun
caranya. Jika dia memang bukan jodoh aku, aku yakin dia akan tergantikan dengan
yang jauh lebih baik.
Duhai tetes hujan, perihnya mata ini. Ah kenapa seperti ini.
Tidur tak nyenyak, makan tak enak, tersenyum penuh sandiwara. Tapi ini akan
segera berlalu. Ada pelangi setelah hujan. Biarlah Tuhan menyaksikan semuanya.
Bukankah buku-buku yang indah, film-film romantis yang mengharukan, puisi-puisi
perasaan yang mengharukan, itu semua ditulis oleh penulisnya. Jadi biarlah,
biarkanlah kisah perasaanku yang spesial, dituliskan langsung oleh Tuhan.
Percayakan pada yang terbaik..
Rabu, 4 Feb 2015
Love
EK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar